Fitraya Ramadhanny - detikNews
Jakarta - Media Malaysia meramaikan dugaan pemerkosaan TKW Rubingah oleh Menteri Rais Yatim. LSM Migrant Care juga membenarkan data perkosaan adalah milik mereka yang dibocorkan blogger Malaysia. Namun menurut BNP2TKI, Rubingah tidak pernah diperkosa.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menegaskan, kasus dugaan pemerkosaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia Rubingah (48) oleh Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Rais Yatim, tidak pernah ada.
"Sudah ada keterangan langsung dari Ibu Rubingah dan juga pernyataan tertulis bahwa beliau tidak pernah mengalami pemerkosaan selama bekerja pada keluarga majikan Datuk Rais Yatim di Malaysia, termasuk perlakuan lain yang tidak pantas," kata Jumhur dalam rilis ke detikcom, Jumat (7/1/2011).
Penjelasan Jumhur didasarkan hasil pertemuan 4 staf Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang dengan Rubingah dan suaminya, Sukirman. Rubingah bekerja di Malaysia sejak 1999-2007 di rumah Datuk Rais Yatim dan Datin Masnah, kemudian kembali ke kampungnya di Dukuh Kramenan Rt 2 Rw 3, Desa Pagelak, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Rubingah memiliki dua anak yaitu Monika Umami (26) dan Agustina Umami (21). Anak terakhirnya kini bekerja sebagai TKI di Taiwan. Sedangkan suami Rubingah membuka usaha bengkel reparasi elektronik.
"Saya juga sudah melaporkan penjelasan Ibu Rubingah ini kepada Menakertrans Muhaimin Iskandar," tambah Jumhur.
Jumhur selanjutnya meminta pihak mana pun agar berhati-hati dalam mengangkat kasus dugaan pemerkosaan terhadap TKI oleh Menteri Malaysia itu. "Sebab, ini menyangkut nama baik Ibu Rubingah bersama keluarganya yang saat ini hidup tenang dan nyaman di kampungnya," ujar Jumhur.
Dalam pernyataan tertulisnya di atas materai, Rubingah menjelaskan tidak pernah terjadi upaya pelecehan seksual oleh majikannya selama ia bekerja di Malaysia. "Saya bekerja selama delapan tahun di rumah Datuk. Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada permasalahan, apalagi terkait perlakuan kasar serta tidak senonoh terhadap saya," kata Rubingah dalam pernyataannya.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menegaskan, kasus dugaan pemerkosaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia Rubingah (48) oleh Menteri Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Rais Yatim, tidak pernah ada.
"Sudah ada keterangan langsung dari Ibu Rubingah dan juga pernyataan tertulis bahwa beliau tidak pernah mengalami pemerkosaan selama bekerja pada keluarga majikan Datuk Rais Yatim di Malaysia, termasuk perlakuan lain yang tidak pantas," kata Jumhur dalam rilis ke detikcom, Jumat (7/1/2011).
Penjelasan Jumhur didasarkan hasil pertemuan 4 staf Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang dengan Rubingah dan suaminya, Sukirman. Rubingah bekerja di Malaysia sejak 1999-2007 di rumah Datuk Rais Yatim dan Datin Masnah, kemudian kembali ke kampungnya di Dukuh Kramenan Rt 2 Rw 3, Desa Pagelak, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Rubingah memiliki dua anak yaitu Monika Umami (26) dan Agustina Umami (21). Anak terakhirnya kini bekerja sebagai TKI di Taiwan. Sedangkan suami Rubingah membuka usaha bengkel reparasi elektronik.
"Saya juga sudah melaporkan penjelasan Ibu Rubingah ini kepada Menakertrans Muhaimin Iskandar," tambah Jumhur.
Jumhur selanjutnya meminta pihak mana pun agar berhati-hati dalam mengangkat kasus dugaan pemerkosaan terhadap TKI oleh Menteri Malaysia itu. "Sebab, ini menyangkut nama baik Ibu Rubingah bersama keluarganya yang saat ini hidup tenang dan nyaman di kampungnya," ujar Jumhur.
Dalam pernyataan tertulisnya di atas materai, Rubingah menjelaskan tidak pernah terjadi upaya pelecehan seksual oleh majikannya selama ia bekerja di Malaysia. "Saya bekerja selama delapan tahun di rumah Datuk. Selama itu baik-baik saja, tidak pernah ada permasalahan, apalagi terkait perlakuan kasar serta tidak senonoh terhadap saya," kata Rubingah dalam pernyataannya.
No comments :
Post a Comment